Senin, 24 Desember 2012

madre

hujan,
yang kita semai ini adalah madre, inang dari cinta yang sedari dulu disemai dalam bejana. meski usia madre ini belum genap setahun tapi serasa dia sudah menghasilkan banyak nyawa. nyawa-nyawa ini hidup jam demi jam, hari demi hari, bersemai tiada henti, memecah belah seperti reproduksi amoeba. bergenerasi sehingga ungkapan sayang seperti kehilangan makna, karena ini bukan lagi ungkapan tapi kenyataan bahwa kita hidup dengam sayang itu sendiri.

hujan,
saya khawatir tidak bisa bertahan menjaga madre ini. bantu saya hujan dengan senyum pesona kamu, dengan gaya kamu menggamit tanganku dan bersandar dibahuku. dengan perhatian2 kecil kamu, dengan sapa kamu. saya memng tidak sempurna menjaga madre ini..
saya gak peduli dengan kabut-kabut. toh setau saya tak ada kabut yang bertahan sangat lama.

hujan,
saya semakin sayang, madre semakin kuat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar