Selasa, 17 April 2012

Missing piece

Hai kamu yang sedang terlelap disana... Saya ngga tau kenapa malam ini saya masih berkutat dengan laptop mini saya dan menulis di blog kita ini. Tiba-tiba saya kangen kamu. Klise ya? atau gombal? atau ini efek hormonal bulanan saya? Seringkali saya bertanya kenapa kita ketemu ya? kenapa kita mulai berbagi cerita? Saya ngga tau. Mungkin ngga ada yang salah dengan kehidupan kita masing-masing saat ini, tapi saya begitu senang ada kamu. Saya senang bisa berbagi cerita dengan kamu, tertawa dan menertawakan hal-hal kecil yang ngga penting. Sekedar berbagi pagi, berbagi siang, berbagi sepotong senja setiap hari. Kamu udara segar buat saya diantara kepenatan hari-hari saya. Dan saya begitu menikmati setiap detik saya bersama  kamu.

Kamu yang sedang terlelap...
kesadaran saya terkunci oleh rasa ini. terkunci oleh detail detail kecil kamu terhadap saya. terkunci oleh perhatian-perhatian kecil kamu ke saya. Terkunci oleh dua gigi kelinci kamu, telapak tangan kamu yang selalu hangat, dan tatapan mata kamu setiap kali melihat saya. Dan saya tidak mau membuka kuncinya. Karena saya mau lebih lama menikmati lena ini bersama kamu.

Come what may...saya ngga tau berapa musim lagi kita bisa menikmati tawa bersama-sama. Saya  ngga tau ada apa didepan sana (dan saya yakin kamu pun ngga tau). Bohong kalau saya bilang saya tidak khawatir dengan apa yang mungkin terjadi didepan sana, tapi saya tidak mau menjual keceriaan kita kepada kekhawatiran akan esok. Saya selalu percaya Everything happened for a reason, begitu juga kita. Saat ini saya mungkin tidak tahu kenapa kita dipertemukan, tapi saya yakin suatu saat nanti kita akan mendapat jawabannya. Mungkin jawaban itu akan membuat kita tersenyum, menangis, sakit, terluka atau tersadar.

I build a puzzle, and you complete that missing part, you are the missing piece.

hai kamu! aku kangen.
______________________________________________________________________________

Hai juga kamu di sana, yang saat ini sedang lincah goyangkan jari menulis pesan sayang di BB mu,
Rasa khawatir seringkali melesat dalam lintasan sebuah planet bernama kepala, kepala berambut yang kadang spike atau juga belah tengah kaya rano karno...iya gak?
Kekhawatiran akan sepinya suasana tanpa kamu, kebayang kan cengo gitu kaya orang bego...
Yang paling sulit diterima jika tanpa kamu adalah kebiasaan kamu mengisi kekosongan hati, dengan sungging bibir dan struktur gigi yang manis, senyum kamu itu khas, gak ada yang punya... genggaman tangan kamu yang kadang dingin atau panas gitu kaya cuaca pancaroba, atau juga kecupan kecil kamu yang bikin hati banjir bandang rasa sayang ke kamu....

Semuanya lenyap, sirna, sangat berbekas seperti banjir yang meninggalkan lumpur...
Tapi sama kaya kamu, aku langsung tepis bayangan itu dengan membangun rasa percaya diri bahwa apa yang kita alami dan rasakan itu ada hikmahnya. Pasti ada storynya, ada alasannya meski tahu seperti sebuah drama atau opera sabun gitu yang ada awal dan akhirnya.

Anyway, aku gak pandai banget merangkai kata...tapi kalo mau dikata sayangku ke kamu itu cukup untuk membakar satu desa....besar banget, belum bisa aku ukur....perlu gak ya di ukur?

Saya norak ya... udah 32 masih bisa jatuh cinta...untuk ke 3 kalinya... hahaha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar