Minggu, 28 Oktober 2012

Cerita Minggu Pagi

Hai Selamat Pagi,
Saya rasa melalui blog ini sapa pagi yang biasa saya dan kamu lakukan bisa tersalurkan, tanpa di hantui rasa takut dan khawatir. Ayo ngaku, sedari pagi udah liat liat bb kan? kepo ada pesan masuk atau nggak.
Sudahlah, lecutan kemarin pagi memang membuat saya sedikit gelisah. Gelisah karena ada satu keadaan yang sudah dapat saya pastikan bisa merenggut kecintaan saya pada kebiasaan menyapa kamu, kebiasaan mengabari kamu, kebiasaan mencurahkan kegalauan, ceritakan kebahagiaan, sharing moment yang penting maupun gak penting. Seperti kita yang tiba-tiba mendapatkan kabar buruk, sel-sel dalam otak saya bekerja sangat lemot sehingga saya lambat berfikir bahwa ini adalah sesuatu yang dapat saya manage, sesuatu yang bisa saya control, sesuatu yang bisa kapan saja dapat terjadi. Justru yang bekerja cepat adalah sel perasaan saya, sel hati yang cepat menalarkan dan mentransformasikan kejadian ini menjadi keping-keping bayangan buruk akan hubungan ini.
Selalu begitu deh, apapun peristiwanya sel perasaan yang bekerja sangat aktif. Terlalu aktif. Gila.....

Tau gak, saya selalu mengkhawatirkan sebenarnya ekskalasi kegalauan yang saya tumpahkan, saya lampiaskan bisa membuat kamu bosan dan lari dari saya, menghindar, sembunyi entah dimana. Saya sendiri agak rumit rasanya melakukan 'racking' atas feeling dan perasaan saya atas sesuatu tentang aku, kamu, dan kita. Jangan pergi yah.... aku sedang belajar....mohon sabar jika lama....please....

Saya pun tahu, dari balik pintu kamar, dari setiap ruangan yang ada di rumahmu, bahkan dari setiap sudut hati kamu, kamu selalu membayangkan saya dan kita. kamu merasakan hal yang sama seperti saya,  galau, sedih, duka jika ada yang merenggut kebiasaan kita. kita punya energi yang sama, kita punya impulse-impulse dan lecutan-lecutan rindu, cinta, getir, dan asa yang sama. Dan jika disatukan dalam not balok saya yakin akan menjadi irama yang selaras menciptakan alunan musik dan lagu yang indah seperti lagu-lagu yang kita tasbihkan milik kita.....

Sudah, apa tidak sebaiknya kita merit saja....hujan?

"pagi ini kegalauan masih saya rasakan......menunggu hilang pada saat mata ini bertemu indahnya mata kamu....."


Minggu, 07 Oktober 2012

Stttt.....

Stttt....musim hujan datang lagi. Ah, rasanya aku mau menari nari, mengikuti irama hujan yang ritmik dan melankolis. Ya, aku masih mencintai hujan, masih dan akan selalu mencintai hujan. Lewat rintiknya, aku mau titipkan pesan, tentang cinta, semangat, rindu, sedih, senyum dan tentang semua asa.






Kamu, yuk menari bersamaku, itupun kalau kamu masih mau... :)