Minggu, 30 September 2012

DEMI SEPTEMBER

Saya harus paksakan sekarang, menulis sesuatu di blog ini. Sebab jika tidak saya khawatir bulan september adalah bulan tanpa kata di blog ini. Jika itu terjadi bisa menjadi awal lemahnya perhatian atas sesuatu yang mengikat kita, gak ngiket2 amat sih. Tapi cuma blog ini kan yang secara defacto (apa deyure) yang menyatukan perasaan dan perhatian kita. Cuma kita bedua yang tau bukan?

Anyway, saya mau ngetik ulang pengalaman pribadi teman saya yang menurut saya bagus :

MIND THE PROCESS
Di suatu pagi saya kedatangan  pasien lama seorang wanita muda yg pernah berobat pada saya sebulan yg  lalu. Seingat saya sebulan lalu beliau terdiagnosis demam typhoid sesuai pemeriksaan labnya. Ternyata beliau datang lagi dg keluhan yg sama, demam sumeng2 dan tdk lancar BAB. Lebih membingungkan lagi, ternyata setelah pengobatan dg saya, beliau beberapa kali datang ke dokter umum lainnya karena keluhan demam dan pusingnya kembali muncul setelah habis obatnya. Kembalilah dia saat itu diambil darahnya utk pemeriksaan lab berulang kali dg hasil yg tdk konklusif, sel segmen darah putihnya meningkat tanda infeksi, juga ada peningkatan sgot/sgpt tanda adanya gangguan sel hati akan tetapi kali ini hasil tubex penanda demam typhoidnya negatif. Pengobatannya sama saja, beri antibiotik dan obat simtomatik oleh rekan2 dokter yg lain. Setelah  minum antibiotik berulang2 dari dokter yg berbeda  ternyata keluhannya itu kembali lagi dan akhirnya dia datang lagi ke saya
 Penasaran saya telusuri riwayat penyakitnya. Ada kesamaan gejala kalau beliau itu susah BAB. Selidik punya selidik ternyata beliau mengaku memang sulit BAB 2-4 hari sekali bahkan sebelum sakit, karena dahulu diketahui ususnya memang ada kelemahan gerakan peristalsisnya. Rupa2nya ini sumber infeksi berulangnya pikir saya, maka saya adviskan utk minum jus pepaya setiap hari sebelum sarapan semoga dg lancarnya BAB infeksinya tdk kemb, ali berulang.
Hikmah yg saya dapat adalah terkadang kita begitu terfiksasi pada suatu masalah lalu terjebak utk tdk melihat akar masalah sebenarnya. Saya jadi ingat perkataan Einstein dulu : kegilaan didefinisikan sebagai melakukan hal yg sama dan mengharapkan hasil berbeda!!!
Cara yg berbeda itu adalah fokus pada proses yg menyebabkan masalah dan bukan pada masalah itu sendiri. Break the pattern than u would find the solution!... Sekedar sharing hikmah semoga bermanfaat!.. :)

Sependapat dengan cerita diatas, terkadang kita bolak balik mmencoba menemukan jawaban atas satu permasalahan. Yang kita kupas adalah masalah itu sendiri. Tapi kadang lupa ya, ternyata masalah itu pun punya akar, punya proses untuk menjadi masalah. Nah kita bongkar deh tuh prosesnya, mungkin ada yang kurang tepat, gak solid, dan rapuh.

Lalu? Coba deh kaitkan dengan beberapa sinopsis episode kehidupan remaja saat ini. tawuran misalnya. Aneh kan? baru sehari damai antara sma 70 ama sma 6 kok besoknya ada lagi yang metong? So yang bermasalah apanya? dimananya?

Jangan sampai kecemplung kaya lagu Ayu Ting Ting nih..... "Alamat Palsu" masalahnya dimana? penyelesaiannya dimana? PALSU....

Tuh aku udah nulis.... cinta.....